KBRN, Mataram: Para pelajar SMP-SMA Darul Hikmah, Mataram, punya cara menarik dalam ..."> KBRN, Mataram: Para pelajar SMP-SMA Darul Hikmah, Mataram, punya cara menarik dalam ...">
SEKOLAH PEDALANGAN WAYANG SASAK | Agar Kita Tak Hilang Jejak

Ketika Pelajar Bersama Lawan Hoax Lewat Pertunjukan Wayang Botol

wayangsasak      28 September 2025 | kliping


KBRN, Mataram: Para pelajar SMP-SMA Darul Hikmah, Mataram, punya cara menarik dalam memerangi Misinformasi dan Disinformasi. Melalui pertunjukan wayang Botol, mereka mengemas pesan pesan anti hoax dengan cara menarik dan mudah dicerna khalayak.
 
Pertunjukan wayang Botol bertajuk Jangan Salahkan Baktak, digelar lapangan sekolah, Senin pagi, 16 November 2024, dihadapan seratusan penonton. Selain para pelajar setempat, hadir pula kepala sekolah dan pelajar dari beberapa sekolah undangan, orang tua dan wali murid, serta Fasilitator Sekolah Penggerak Kota Mataram.
 
Lakon Jangan Salahkan Baktak bercerita tentang perselisihan yang terjadi antara dua negeri yang saling bertetangga. Rupanya pertikaian itu terjadi lantaran kedua kubu menerima informasi hoax yang tersebar melalui media sosial. Peperangan tak terelakkan.
 
Beruntunglah Raden Umar Maye, tokoh bijak dalam wayang Sasak hadir menengahi. Dia mengingatkan kedua kubu untuk menahan diri sambil mencermati berita yang mereka konsumsi. Mereka diingatkan untuk selalu tabayyun bila menerima sebuah informasi yang meragukan. 
 
Ternyata belakangan barulah diketahui siapa penyebar informasi palsu itu, "Baktak!" teriak kedua kubu. Mereka kemudian bersepakat untuk mencari dan menghakimi Baktak. Tapi Umar Maye buru-buru mencegahnya.
 
"Baktak itu adalah tokoh provokator dalam wayang Sasak, " kata Umar Maye yang dimainkan oleh dalang Azrul, "Percuma kalian membunuh Baktak, karena sifat-sifat Baktak ada dalam setiap kita." Umar Maye menjelaskan.
 
"Yang terpenting saat ini adalah bagaimana membentengi diri dengan kesadaran dan pengetahuan tentang cara menangkal hoax. Jangan mudah percaya, jangan mudah terpedaya," sambung Umar Maye, "Periksa dulu siapa yang mengirim, cermati judul dan isi beritanya. Kalau ternyata Hoax jangan disebarkan."
 
Pertunjukan wayang yang melibatkan belasan dalang dan Sekehe itu adalah hasil dari kerjasama Sekolah Pedalangan Wayang Sasak, SMA Darul Hikmah, dan Program Studi Sendratasik  UNU NTB. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Sosial Media 4Peace, yang didukung oleh UNESCO, Wikimedia, Wiki Foundation, dan Uni Eropa.
 
Ketua Yayasan Pedalangan Wayang Sasak, Abdul Latief Apriaman menyatakan bahwa kegiatan pertunjukan wayang botol ini adalah bagian dari gerakan literasi Sibaturta (Simak, baca, tulis, tutur, dan tayang), sebuah gerakan literasi melatih kemampuan menyimak, membaca, menulis dan bertutur, serta kemampuan menayangkan konten-konten baik di media sosial, "Era digital mengharuskan setiap kita, termasuk kalangan pelajar untuk terliterasi," kata Latief, "Para pelajar adalah aktor potensial gerakan Bersama Melawan Hoax."
 
Sekolah Pedalangan Wayang Sasak dan Prodi Sendratasik UNU NTB, saat ini telah membangun kesepahaman untuk bersama menjalankan kegiatan literasi digital Sibaturta di  kalangan pelajar, "Saat ini Sibaturta sudah disosialisasikan ke  36 Sekolah di Kota Mataram, Alhamdulillah sebagian sudah menerima dan menjalankannya, menggunakan media wayang Botol." kata Wahyu Kurnia, Kaprodi Sendratasik UNU NTB.
 
Sementara itu Kepala SMA Darul Hikmah Mataram, Ahmad Zaini mengatakan pertunjukan wayang Botol sejalan dengan program Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) "Dengan kegiatan ini anak-anak kami belajar bijak dalam bermedia sosial, belajar tentang budaya, serta belajar menangani sampah plastik," kata Zaini, "Semoga pengalaman kami ini bisa dilaksanakan oleh sekolah-sekolah lainnya."
 
berita ini dimuat di laman RRI.co.id, 24 Desember 2024

Share to:

Twitter KBRN, Mataram: Para pelajar SMP-SMA Darul Hikmah, Mataram, punya cara menarik dalam ..." target="_blank" class="btn btn-facebook btn-sm"> Facebook Google+ Stumbleupon LinkedIn
kliping | Covid-19: Kritik penanganan pandemi lewat wayang botol, 'bisa membuat tersenyum sekaligus malu'

Banyak acara untuk merespon penanganan Covid-19. Pertunjukan wayang Virtual: Rona-Rona Corona, adalah salah satu media mengingatkan pemangku kebijakan tentang persoalan- ... baca

kliping | Pergelaran Karya Budaya Menumbuhkan Akar Kebudayaan dalam Diri

Di Negeri Hagia yang terkenal subur dan kaya raya, hiduplah dua kelompok penduduk, yakni kelompok merah dan kelompok hitam. Mereka hidup berdampingan rukun dan damai. Na ... baca

kliping | Teater Wayang Botol dan Pesan untuk Bersama-sama Menjaga Bumi

Simposium keenam Jaringan Taman Bumi Asia Pasifik (APGN) 2019 yang berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat 31 Agustus-7 September 2019, ditutup dengan pertunjukan Teater Waya ... baca

kliping | Inovatif, Sanggar Anak Semesta Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Wayang Edukatif

TrubusNews

Karmin Winarta | 20 Feb 2019  

Trubus.id -- Setiap tanggal 21 Februari diperingati sebagai ... baca

kliping | Rencana Kebijakan "Full Day School" akan Dibatalkan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akan membatalkan rencana kebijakan perpanjangan jam sekolah dasar dan menengah. Pembatalan ini disambut baik berbagai kalangan. (VOA — li ... baca

kabar | Setiap Tamu Adalah Siswa, Adalah Guru

Nova, Desi, Ina, Farid, Hamdani dan kawan-kawannya sore itu betapa girangnya. Kelas mereka di Sekolah Pedalangan Wayang Sasak (SPWS) , di Desa Sesela, Lombok Barat kedatangan se ... baca


Yayasan Pedalangan Wayang Sasak © 2016
sekolahwayang@gmail.com