SEKOLAH PEDALANGAN WAYANG SASAK | Agar Kita Tak Hilang Jejak

Untuk Rinjani Geopark, Sekolah Pedalang Wayang Sasak Akan dikunjungi Tim UNESCO

wayangsasak      17 Mei 2016 | kabar


Wayangsasak.org –Sekolah Pedalangan Wayang Sasak (SPWS), di Desa Sesela, Lombok Barat akan menjadi salah satu objek yang akan dikunjungi tim Asesor UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization)  untuk usulan Rinjani menjadi Geopark atau Taman Bumi.  Dua orang Asesor UNESCO, Global Geopark Maurizio Burlando dari Genoa Italia dan Soo Jae Lee dari Korea, menurut rencana akan mengunjungi  SPWS, Jum’at (20/5).
SPWS adalah salah satu objek yang akan dikunjungi ti Asesor UNESCO selama tiga hari berada di Lombok. Objek lain yang akan dikunjungi antara lain, Ai Berik di Lombok Tengah, Sembalum di Lombok Timur, Rinjani Trekking Center dan Masjid Bayan, Hutan Gaharu di Senaru serta Gili Matra – Trawangan, Meno dan Air - di Lombok Utara, serta Batu Bolong. Khusus di Desa Sesela, selain keberadaan SPWS, tim UNESCO juga akan mengunjungi sentra kerajinan cukli yangsudah lama menjadi ikon desa itu.
“Tentu saja ini sebuah kehormatan bagi kami, bisa menjadi bagian dari upaya terwujudnya Rinjani Geopark,” kata Muhaimi, kepala SPWS. Emy--sapaan akrab kepala SPWS ini-- mengaku sudah siap menyambut kedatangan tim UNESCO.  Siswa-siswa  SPWS telah berbenah terutama dengan mencetak sejumlah foto dan poster kegiatan yang telah berlangsung selama setahun sejak berdirinya SPWS pada 29 Mei 2015 silam.
“Tidak hanya pertunjukan wayang, jika diminta untuk menggelar pertunjukan kesenian tradisional lainnya, kami juga  siap,” tambah Emy. Di SPWS, selain pertunjukan wayang, sejumlah kesenian tradisional mulai dari tari-tarian, music hingga seni bela diri Peresean juga masih terus dikembangkan. Sebelum berdirinya SPWS, secara berkala dua kali dalam sepekan di lingkungan sekolah pedalangan ini digelar Peresean yang mendatangkan wisatawan local maupun mancanegara.
“Saat ini kami tengah mengumpulkan modal untuk membangun sebuah studio wayang yang bisa menampung penonton 50 hngga 70 orang.” Kata Emy. Studio pertunjukan wayang itu diharapkan akan menjadi daya tarik baru wisata budaya di Lombok.

 

Share to:

Twitter Facebook Google+ Stumbleupon LinkedIn
kliping | Pergelaran Karya Budaya Menumbuhkan Akar Kebudayaan dalam Diri

Di Negeri Hagia yang terkenal subur dan kaya raya, hiduplah dua kelompok penduduk, yakni kelompok merah dan kelompok hitam. Mereka hidup berdampingan rukun dan damai. Na ... baca

kliping | Teater Wayang Botol dan Pesan untuk Bersama-sama Menjaga Bumi

Simposium keenam Jaringan Taman Bumi Asia Pasifik (APGN) 2019 yang berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat 31 Agustus-7 September 2019, ditutup dengan pertunjukan Teater Waya ... baca

kliping | Inovatif, Sanggar Anak Semesta Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Wayang Edukatif

TrubusNews

Karmin Winarta | 20 Feb 2019  

Trubus.id -- Setiap tanggal 21 Februari diperingati sebagai ... baca

kliping | Rencana Kebijakan "Full Day School" akan Dibatalkan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akan membatalkan rencana kebijakan perpanjangan jam sekolah dasar dan menengah. Pembatalan ini disambut baik berbagai kalangan. (VOA — li ... baca

kabar | Setiap Tamu Adalah Siswa, Adalah Guru

Nova, Desi, Ina, Farid, Hamdani dan kawan-kawannya sore itu betapa girangnya. Kelas mereka di Sekolah Pedalangan Wayang Sasak (SPWS) , di Desa Sesela, Lombok Barat kedatangan se ... baca

kliping | “Roah Ampenan” Bukti Ampenan Masih Tetap Ampenan

kicknews.today Mataram – Sejak sekitar pukul 20.00 wita alunan suara music etnis kontemporer mulai menggema di kawasan Eks Pelabuhan Kota Tua Ampenan. Sek ... baca


Yayasan Pedalangan Wayang Sasak © 2016
sekolahwayang@gmail.com