SEKOLAH PEDALANGAN WAYANG SASAK | Agar Kita Tak Hilang Jejak

Sekolah Pedalangan Sasak Gelar Pertunjukan Perdana

wayangsasak      09 Mei 2016 | kliping


Lombok Barat, SK-  Para siswa Sekolah Pedalangan Wayang Sasak bersama Pegiat IDEAKSI menggelar pertunjukan wayang perdananya. Pertunjukan tersebut  berlangsung di Pasar Sesela, Lombok Barat, Selasa (24/11), pukul 20.00 wita.

Lakon wayang yang berjudul "Gumi Paer, Bukan Bumi Baru" ini dibawakan dalang muda Bayu, salah seorang siswa Sekolah Pedalangan Wayang Sasak.
"Pementasan ini adalah hasil proses belajar di Sekolah Dalang sejak enam bulan yang lalu," kata Muhaimi, selaku Kepala Sekolah Pedalangan Wayang.
Menurut Emy, sapaan akrabnya, sebelum pentas di Pasar Sesela, para siswa sempat melakukan uji coba pementasan di acara pernikahan salah satu warga Sesela.

"Alhamdulillah sambutan warga sangat baik, mereka meminta untuk mementaskan pertunjukan wayang para siswa di tempat yang lebih luas, biar bisa ditonton oleh banyak orang," tutur Emy.

Satu hal yang berbeda dari pertunjukan wayang biasanya, kegiatan pementasan wayang oleh siswa Sekolah Pedalangan Wayang Sasak ini tak sekadar membuka persoalan-persoalan seputar lingkungan, tapi mereka juga menawarkan aksi bersama untuk memperbaiki kerusakan itu.
Salah satunya adalah dengan membagi bibit pohon kepada penonton. "Di akhir pertunjukan, dalang dan siswa Sekolah Pedalangan Wayang Sasak akan membagikan bibit pohon secara gratis kepada para penonton," kata Abdul Latif Apriaman, aktivis IDEAKSI, perkumpulan yang turut membangun Sekolah Pedalangan Wayang Sasak.

Bibit pohon yang dibagikan itu adalah sumbangan pusat pembibitan Pondok Pesantren Nurul Haramain, Narmada, Lombok Barat. Bibit-bibit pohon itu diharapkan akan ditanam para penonton untuk mengembalikan kondisi lahan-lahan kritis di sekitar mereka.
Pembagian dan penanaman pohon ini akan dilakukan di setiap lokasi pertunjukan. "Melalui aksi sederhana ini kita berharap ada kesadaran di kalangan penonton, terutama generasi muda dan anak-anak, untuk mau ambil bagian dalam upaya pelestarian lingkungan. Jangan sampai kita menyesal kemudian," kata Latif.

http://suarakomunitas.net/baca/85692/sekolah-pedalangan-sasak-gelar-pertunjukan-perdana/

Share to:

Twitter Facebook Google+ Stumbleupon LinkedIn
kliping | Pergelaran Karya Budaya Menumbuhkan Akar Kebudayaan dalam Diri

Di Negeri Hagia yang terkenal subur dan kaya raya, hiduplah dua kelompok penduduk, yakni kelompok merah dan kelompok hitam. Mereka hidup berdampingan rukun dan damai. Na ... baca

kliping | Teater Wayang Botol dan Pesan untuk Bersama-sama Menjaga Bumi

Simposium keenam Jaringan Taman Bumi Asia Pasifik (APGN) 2019 yang berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat 31 Agustus-7 September 2019, ditutup dengan pertunjukan Teater Waya ... baca

kliping | Inovatif, Sanggar Anak Semesta Daur Ulang Sampah Plastik Jadi Wayang Edukatif

TrubusNews

Karmin Winarta | 20 Feb 2019  

Trubus.id -- Setiap tanggal 21 Februari diperingati sebagai ... baca

kliping | Rencana Kebijakan "Full Day School" akan Dibatalkan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan akan membatalkan rencana kebijakan perpanjangan jam sekolah dasar dan menengah. Pembatalan ini disambut baik berbagai kalangan. (VOA — li ... baca

kabar | Setiap Tamu Adalah Siswa, Adalah Guru

Nova, Desi, Ina, Farid, Hamdani dan kawan-kawannya sore itu betapa girangnya. Kelas mereka di Sekolah Pedalangan Wayang Sasak (SPWS) , di Desa Sesela, Lombok Barat kedatangan se ... baca

kliping | “Roah Ampenan” Bukti Ampenan Masih Tetap Ampenan

kicknews.today Mataram – Sejak sekitar pukul 20.00 wita alunan suara music etnis kontemporer mulai menggema di kawasan Eks Pelabuhan Kota Tua Ampenan. Sek ... baca


Yayasan Pedalangan Wayang Sasak © 2016
sekolahwayang@gmail.com